Samarinda, 25 Februari 2025 – Pemerintah Kota Samarinda melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) menggelar rapat rekonsiliasi data capaian evaluasi program pembangunan daerah. Rapat yang berlangsung pada 24-25 Februari 2025 di Ruang Rapat BAPPEDA Kota Samarinda ini bertujuan untuk mengevaluasi pencapaian program pembangunan daerah serta membahas strategi perencanaan ke depan.

Dalam rapat ini, berbagai perangkat daerah memaparkan capaian serta kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program masing-masing. Salah satu sektor yang mendapat perhatian adalah kesehatan, di mana Dinas Kesehatan melaporkan penambahan empat puskesmas dalam dua tahun terakhir, meskipun masih ada tujuh puskesmas yang belum mendapatkan persetujuan BLUD. Selain itu, program layanan kegawatdaruratan "Doctor on Call" telah terintegrasi dengan layanan 119.

Di sektor perumahan dan permukiman, Dinas Perkim mencatat adanya beberapa kawasan kumuh di bantaran Sungai Mahakam yang belum tertangani akibat keterbatasan dana untuk ganti rugi. Sementara itu, Dinas PUPR masih melakukan penghitungan terkait luasan kawasan pemukiman rawan banjir.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Ketapang Tani) melaporkan kondisi ketahanan pangan yang dipengaruhi oleh faktor kemiskinan, kesehatan, akses air bersih, dan infrastruktur. Sedangkan Dinas Perhubungan menyoroti perlunya revisi indikator konektivitas transportasi, khususnya untuk transportasi sungai.

Dalam bidang lingkungan hidup, pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) masih jauh dari target yang direncanakan dalam RTRW, yaitu 6,78% dalam 20 tahun ke depan, sedangkan saat ini baru mencapai 1,12%.

Selain dinas-dinas, lima kelurahan yang hadir dalam rapat ini juga memaparkan inovasi yang telah dilakukan. Misalnya, Kelurahan Loa Bakung berhasil menggalang dana swadaya masyarakat sebesar Rp187 juta untuk pembangunan akses jalan, sementara Kelurahan Bukuan mengembangkan teknologi tepat guna dalam pengolahan sampah plastik.

Rapat ini menghasilkan berbagai rekomendasi untuk perencanaan program ke depan, termasuk perlunya roadmap riset dan inovasi daerah serta validasi ulang beberapa indikator capaian. Pemerintah Kota Samarinda berharap evaluasi ini dapat menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra) 2025-2029 guna meningkatkan efektivitas pembangunan daerah.