SI CAKEP: Strategi Efektif Penurunan Stunting di Kota Samarinda

Dalam upaya meningkatkan peringkat capaian penilaian kinerja aksi konvergensi penurunan stunting, Pemerintah Kota Samarinda melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah telah meluncurkan program strategis bernama SI CAKEP (Strategi Peningkatan Peringkat Capaian Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting). Kota Samarinda saat ini menempati peringkat 6 dari 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur berdasarkan penilaian tahun 2023, turun satu peringkat dari tahun sebelumnya.

Program SI CAKEP berfokus pada berbagai masalah utama yang diidentifikasi dalam analisis diagram fishbone, yaitu sumber daya manusia, kebijakan dan regulasi, kelengkapan data, serta sumber dana. Tantangan seperti pemahaman teknis yang belum merata, kurangnya legalitas penugasan, dan regulasi yang belum optimal menjadi perhatian serius dalam upaya penurunan stunting ini.

Beberapa solusi yang telah diinisiasi untuk mengatasi permasalahan ini antara lain:

1. Sosialisasi dan Bimbingan Teknis bagi petugas input data Aksi Bangda terkait 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting.
2. Program NGOBRASS (Ngobrol Seputar Stunting), yaitu diskusi rutin untuk memperkuat data dan pencapaian seputar penurunan stunting.
3. Penguatan Pendampingan Tim Pendamping Keluarga (TPK) melalui pelatihan dan evaluasi berkala, serta kampanye ASI eksklusif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya ASI.

Program-program ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang. Di antaranya adalah meningkatnya kualitas kinerja tim petugas input, serta menurunnya angka stunting di Kota Samarinda sesuai dengan target nasional, yaitu di bawah 14%.

Melalui berbagai langkah strategis ini, diharapkan Kota Samarinda dapat meningkatkan peringkat kinerjanya dalam upaya penurunan stunting, sekaligus menjadi contoh bagi kabupaten/kota lainnya di Kalimantan Timur.